puisi ketika aku,kau dan dia

KETIKA AKU, KAU, & DIA
Sebuah kenyataan di dalam realita hidup.
Aku bahagia memilikimu, aku merasa nyaman berada di hari-harimu.
Kamu memang yang terindah untukku..tak hanya cinta yang ku rasa,tapi semua yang terbaik untukku kau rela berikan.
Karba memang kita pernah berjanji untuk slalu bersama,, terlalu lama kita merajut cerita di indahnya cinta…
Banyak kata indah yang ku ungkap hanya untukmu…
**Tak ada kata yang dapat ku ukir untukmu
Karena kau begitu indah untukku…
Bersamamu ku kan slalu berika sejuta kenyamanan…
Bersamamu ku kan slalu nikmati wangi cinta dan matahari di saat badai pergi
‘’Kau hadirkan kebahagiaan yang membuatku merasa sempurna’’
Terimakaih CINTA…
Aku merasa satu-satunya wanita yang utuh untukmu…
Tapi,, mengapa disaat ku menaruh kasih sayang yang begitu dalam dengannya,tibanya dia memulai hadir di hariku??
Dia mulai memahami hati ini…
Berjalan secara perlahan memahami hati ini,
Indah memang..semua ku nikmati dengan rasa yang sama seperti aku padamu…
Hati ini mulai merasakan kenyamanan,, “DIA” mengalihkan ku…
Aku bahagia,,karna aku dapat merasakan cinta.
Tapi aku tak tau,, cinta apa yang sedang kurasakan…
AKU CINTA KAU DAN DIA
Karena di setiap hari dia berikan senyuman dan merebahkan perhatian padaku.
Tak kuasa diriku dengan rayu dan tingkahmu yang telah memberikan rona yang mempesonakan diriku.
Dia ajak diriku larut dalam labuhan cinta yang dia berikan padaku.
Tapi ada setitik kebimbangan di hati ini,, karena aku tlah memiliki kau!!
Tapi,,, aku juga tak kuasa untuk menahan smua ini, aku tlah larut dalam pelukan “dia”.
Getaran ini tlah memihak pada “dia”
Maaf jika ku tak mampu bersikap adil pada kau dan dia…
Karena aku sadar ku tak sempurna dalam menjalani cinta.
Ku hanya mampu berkata…..
“Sayang, bila esok kau tiada di dekapku lagi, jangan pernah sesali ini smua…
Bila senyumku adalah deritamu, akan ku hapus bayangmu.
Jika langkahku masih membekas di benakmu, berlarilah untuk cari bahagiamu.
Maaf… dari lubuk hatiku yang terdalamterukir tuk perasaan hancur yang terjadi, karena ku rasa tak bisa lagi.
Walaupun aku masih tak ingin melepasmu, tapi ku yakin ini yang terbaik.
Tapi satu pintaku…
Izinkan ku tuk menatapmu dengan rasa bahagia di tangisku ini,,untuk yang terakhir…”